terjemahan

Rabu, 02 Januari 2013

Harmonis

 HARMONI

Lukisan, karya seni yang bagus harus memperhatikan harmoni di dalam karyanya.
Harmoni dituntut untuk sebuash karya yang bagus. Dengan kata lain unsur dalam karya seni haru senada

lukisan karya Vincent Van Gogh
Lukisan di atas memperlihatkan adanya harmoni, terlihat bentuk dari pohon adalah garis patah-patah, hal ini menuntut bentuk dari semua bagian lukisan ini berbentuk patah-patah, contohnya gambar manusianya berbentuk garis patah-patah.
lukisan karya Vincent Van Gogh
Coba bandingkan dengan lukisan diatas ini, terlihat bentuk pohon yang meliuk-liuk, terbuat dari garis spiral.
Lukisan ini sangat harmonis, baik pohon, orangnya, maupun garis-garis tanahnya diperlihatkan meliuk-liuk dari garis spiral.


sketsa

Kenapa harus bisa SKETSA?
Sketsa karya Sunandar Agus


Sketsa (sketch) adalah titik awal dalam membuat karya seni rupa.

Ketika saya melamar menjadi murid seorang pelukis fine art Sunandar Agus, saya kaget!!, karena beliau tidak langsung menerima saya sebagai murid. Padahal waktu itu saya membawa contoh lukisan karya saya. Menurut saya sih sudah bagus.
Lukisan karya Syamsun

Beliau menyodorkan saya sehelai kertas buram dan setangkai pinsil.
Sok atuh gambar (istri saya) yang sedang duduk di depan saya, perintah beliau. Ini kedua kali saya menggambar secara live
Ya saya gambar seoret-oretnya, kan memang saya belum pernah nyeket, walaupun bisa melukis (katakanlah seperti itu).
Hasil gambar tersebut saya perlihatkan, ternyata beliau mengernyitkan kening.
Dalam hati, memang sih gambar saya kaku, Tapi apa jelek banget gitu?

Kemudian beliau memberi saya kertas buram lagi, sok(dalam bahasa sunda artinya silahkan) sekarang gambar perempuan yang ada di lukisan itu.

Beliau memberi arahan: gambarlah dengan santai, biarkanlah tanganmu mengikuti pikiranmu.
Lihatlah lukisan itu dengan mata, cerna lukisannya dengan pikiran, lalu biarkan tanganmu menikuti pikiranmu.

Saya berusaha menenangkan pikiran, menghela napas, melemaskan tangan.
Saya lihat lukisan itu, saya biarkan mata melihat dan tangan menggoreskan pinsil, saya tidak memikirkan apapun, saya hanya merasakan saya menikmati melukis perempuan itu.
Tanpa terasa gambar saya telah selesai.

Benar kata einstein bahwa watu adalah relatif,
Saat saya membiarkan proses berlalu apa adanya, dan saya menikmati proses tersebut, waktu menjadi tidak terasa, dan hasilnya memuaskan.
Dag dig dug saya serahkan ke pa Nandar.
Beliau lihat, diamati, lalu beliau berkata bagus, ini baru bagus, kamu punya BAKAT.
Hati saya berbunga-bunga, tapi seakan masih tidak percaya, bertanya-tanya, emang saya punya bakat ya?
Tetapi pernyataan dari seorang pelukis sekaliber Sunandar Agus tidak boleh disepelekan.

Hati ini menjadi semangat yang tadinya menciut dan melempem seperti kerupuk tersiram air.
Beliau berkata titik awal menjadi seorang perupa adalah HARUS BISA SKET!
Tentu maksudnya disini sketsa yang bagus
 
Karena dari sketsa lah samudera seni rupa murni (fine art) akan bisa diselami dan dipahami.
Mulai dari Sketsa akan terlahir karya seni rupa yang mempumyai nilai seni tinggi
lukisan karya Vincent Van Gogh